STUDI KASUS
Identifikasi Siswa
Pesantren Al- Manar yang Bermasalah
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
TETTI RAWATI RAMBE
1402030219
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2011/2012
BAB I
A.
LatarBelakang
Studi kasus adalah adalah suatu metode
untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang murid secara mendalam dengan
tujuan membantu murid untuk mencapai penyesuaian yang lebih baik (WS.Winkel,
1995).
Untuk mengetahui kondisi dan keadaan
siswa banyak metode dan pendekatan yang digunakan, salah satu metode yang dapat
digunakan yaitu studi kasus.
B. Tujuan
Tujuan
studi kasus adalah untuk memahami siswa sebagai individu dalam keunikannya dan
dalam keseluruhannya.Kemudian dari pemahaman dari siswayang mendalam, konselor
dapat membantu siswa untuk mencapai penyesuaian yang lebih baik.Dengan
penyesuaian pada diri sendiri serta lingkungannya, sehingga siswa dapat
menghadapi permasalahan dan hambatan hidupnya, dan tercipta keselarasan dan
kebahagiaan bagi siswa tersebut.
C. Manfaat
Manfaat dari penelitian yang saya lakukan adalah membantu saya
untuk melatih diri dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling.Menentukan
siswa yang bermasalah, menentukan permasalahan dengan bebrapa instrumentasi dan
memotivasi siswa yang bermasalah tersebut.
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan
studi kasus ini dilakukan di Pesantren Al – Manar. Penelitian dilakukan
sebanyak 2 kali.
BAB II
PELAKSANAAN STUDI KASUS
Studi kasus berkaitan dengan upaya mencari pemecahan
kasus yang dihadapi oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok,
baik berkaitan dengan kesulitan belajar, masalah karir dan masalah sosial
A.
DIAGNOSIS
Metode
Pengumpulan Data
Dalam melakukan Studi Kasus, banyak metode
Pengumpulan Data yang dipakai, dalam hal ini saya memakai 3 metode pengumpulan
data diantaranya yaitu:
·
Wawancara
Wawancara adalah alat pengumpul data untuk
memperoleh data dan informasi dari narasumber secara lisan.Selama pertemuan
pewawancara yang membutuhkan informasi mengajukan pertanyaan minta penjelasan
atas jawaban-jawaban yang diberikan, dan membuat catatan mengenai hal-hal yang
diungkapkan kepadanya. Wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan
informasi yang sulit diperoleh dengan cara lain, untuk melengkapi data dan
informasi yang telah diketahui melalui saluran lain, dan untuk mengecek
kebenaran dari fakta dan data yang telah diperoleh.
Dalam melakukan studi kasus ini saya melakukan
wawancara langsung kepada klien dan orang-orang yang terkait dengan klien saya
seperti teman dianggapnya dekat.Wawancara juga dilakukan kepada beberapa guru
seperti wali kelas dan juga guru BP di sekolah.
·
Observasi
Saya melakukan pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan indera secara langsung. Hal ini dilakukan dengan proses
memperhatikan RS dalam melakukan suatu kegiatan. Untuk melakukan ini saya
melakukannya dengan menggunakan instrument yang sudah dirancang
sebelumnya.Observasi saya lakukan secara 2 kali.Obsersvasi juga dilakukan di
dalam kelas RS untuk melihat bagaimana RS di dalam kelas.
·
Dokumentasi
Dokumentasi adalah berbagai data yang sudah
didokumentasikan atau diadministrasikan, misalnya nilai hasil belajar yang
telah diperoleh siswa, data tentang kehadiran siswa, data tentang keberhasilan
siswa setelah menamatkan sekolah, baik dalam studi lanjutan maupun dalam karir
di masyarakat.Data-data tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi guru Bimbingan
dan konseling untuk melihat dampak layanan bimbingan dan konseling terhadap
kegiatan pembelajaran, dan terhadap keberhasilan siswa setelah menamatkan
sekolah tersebut.
Instrumen
Pengumpulan Data
·
Identitas Umum
Identitas digunakan untuk melihat data lengkap siswa
seperti pada umumnya.
·
Sosiometri
Sosiometri adalah bentuk tes
psikologi yang bertujuan untuk mengungkap tingkat sosial individu. Jadi
seberapa besar individu tersebut disenangi oleh teman-temannya.
·
Daftar Cek Masalah
Daftar Cek Masalah adalah daftar berisi
pernyataan-pernyataan yang merupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami
oleh individu dalam tingkat perkembangan tertentu.DCM digunakan untuk mengungkap
masalah-masalah yang dialami oleh individu, dengan merangsang atau memancing
individu untuk pengutaraan masalah yang pernah atau sedang dialaminya.Dalam hal
penulis merancang bentuk DCM sendiri yang merupakan perpaduan dari
contoh-contoh DCM yang sudah banyak digunakan di sekolah-sekolah.DCM hasil
rancangan penulis ini terdiri dari 240 butir pernyataan dan 3 butir pertanyaan
yang terbagidalam 5 bidang. 4 bidang sesuai dengan bidang bimbingan yakni :
pribadi, sosial, belajar dan karir. Beberapa aspek yang berusaha diungkap
lewat DCM ini adalah : kesehatan,
kehidupan keluarga, keadaan ekonomi, agama dan moral, kebiasaan belajar, karir
dan cita-cita, penyesuaian terhadap kurikulum, hubungan pribaadi, hubungan social
dan organisasi, masalah remaja.
·
Fungsi dari DCM
Untuk
memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah atausedang
dihadapi. b.Untuk mensistimatisasi jenis masalah yang ada pada individu
agar memudahkan analisa dan sintesa dengan data yang diperoleh dengan
cara/alatlain.c.Untuk menyusun program pelayanan konseling agar sesuai
dengankebutuhan dan permasalahan siswa.
·
Cara Pengerjaan DCM
a)
Siswa diminta menuliskan identitasnya secara
lengkap sesuai format isian yangdisediakan dalam lembarjawab DCM.
b)
Siswa dipersilahkan membaca item-item yang di
dalamnya berisi pernyataan-pernyataan yang mengandung permasalahan-pennasalahan
yang biasa dialamioleh individu.
c)
Siswa diminta menuliskan nomer item pernyataan di
lembar jawab, jikamasalah tersebut sesuai dengan yang pemah dialami atau sedang
dialamid. Memotivasi siswa agar dapat mengerjakan dengan jujur, dengan
memberikan jaminan kerahasiaan akan semua jawabannyae. Menginformasikan
bahwa hasil DCM akan dijadikan acuan dalam memberikanlayanan (bantuan) pada
siswa. Waktu yang diberikan pada siswa setara dengan satu jam pelajaran, yakni
40menit.
·
Pengolahan Hasil Instrumen
Dalam pengolahannya DCM ini dapat
dianalisa secara kelompok dan individu,sedangkan aspek yang dianalisa adalah
per-butir masalah dan per-topik.Langkah-langkahanalisa secara individual adalah
sebagai berikut :
a)
Menjumlah item yang menjadi masalah individu pada
setiap topik masalah.
b)
Mencari presentasi per-topik masalah dengan cara
mencari rasio antara jumlah butir yang menjadi masalah dengan butir topik
masalah.
x 100 %
Nm : Jumlah
butir yang menjadi masalah individu dalam setiap Topik
N : Jumlah butir pada topik masalah tersebut.
c) Mencari jenjang (rangking)
masalah dengan cara mengurutkan % topik masalahmulai dari yang terbesar sampai
yang terkecil.
d) Mengkonversikan % masalah ke dalam predikat nilai A, B, C, D, dan E
sebagai berikut :
0 % = A (Baik)
1 % -10 % = B (Cukup Baik)
11%-25% = C (Cukup)
26 % - 50 % = D (Kurang)
51 % -100 % = E (Kurang Sekali)
Langkah-langkah:
Analisa secara kelompok adalah sebagai berikut:
a.
Analisa per-butir masalah
·
Menjumlahkan banyaknya siswa yang
mempunyai butir masalah yang sama untuk setiap butir. Mencari prosentase
masalah dengan cara mencari rasio antara banyaknya siswa yang bermasalah
untuk butir tertentu dengan jumlah siswa
b.
Analisa per-topik masalah•
·
Harus diketahui jumlah siswa yang
mengerjakan DCM
·
Harus diketahui jumlah butir yang
menjadi masalah siswa (dicek)
·
Menghitung Presentase permasalahan
topik
Penyampaian Hasil
Hasil
dari pengolahan Instrumentasi perlu disampaikan kepada fihak-fihak yang terkait
secara langsung dengan responden.Dalam penyampaian hasil instrumentasi ini
tetap harus menjaga kerahasiaan, tidak boleh disampaikan/diumumkan secara
terbuka dandijadikan pembicataan umum. Dalam forum khusus, hasil instrumentasi
dapat dijadikan topik bahasan/diskusi,namun tetap harus menjaga kerahasiaan
responden (tidak menyebut nama responden).
BAB
111
LAPORAN
STUDI KASUS
A.
TAHAP DIAGNOSIS
1.
SISWA YANG BERMASALAH
Identitas Konseli
Nama : RW
Tempat / tgl lahir : Medan,18 Juni 1996
Agama : Islam
Alamat : Kuala Simpang, desa Arus Selalas
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Hobby : Main Bola
Anak ke- : 3 dari 4 bersaudara
Pekerjaan Orangtua : Wiraswasta
Pendidikan terakhir orangtua : SD
Berikut Hasil Dari DCM pada RW
NO
|
Masalah
|
Jumlah %
|
Kriteria
|
1
|
Kesehatan
|
40
%
|
C ( cukup )
|
2
|
Kehidupan Keluarga
|
60
%
|
E (Kurang Sekali)
|
3
|
Kaeadaan Ekonomi
|
28,57 %
|
C (cukup )
|
4
|
Agama dan Moral
|
4.1%
|
A (amat baik)
|
5
|
Kebiasaan Belajar
|
20
%
|
B (baik)
|
6
|
Karir dan Cita-cita
|
41,66 %
|
D (kurang)
|
7
|
Penyesuaian
Terhadap Kurikulum
|
26,66 %
|
B(baik)
|
8
|
Hubungan Pribadi
|
7,14%
|
A ( amat baik)
|
9
|
Hubungan Sosial
& Organisasi
|
12,5 %
|
A (amat baik)
|
10
|
Masalah Remaja (
Cinta )
|
21,42 %
|
B(baik)
|
2.
INSTRUMEN PENGUMPUL
DATA
a.
Kartu Pribadi,yaitu berisi data berupa identitas mengenais siswa yang bermasalah yang
bersifat umum.
b.
Sosiometri, adalah
bentuk tes psikologi yang bertujuan untuk mengungkap tingkat sosial
individu. Jadi seberapa besar individu tersebut disenangi oleh teman-temannya.
c.
DCM,adalah daftar berisi
pernyataan-pernyataanyangmerupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh
individu dalam tingkat perkembangan tertentu. DCM digunakan untuk
mengungkap masalah-masalah yangdialami oleh individu, dengan merangsang atau
memancing individu untuk pengutaraanmasalah yang pernah atau sedang dialaminya.
3.
LOKALISASI MASALAH
YANG DIHADAPI SISWA
Berdasarkan hasil
dari observasi dan DCM (Daftar Cek Masalah) telah di peroleh data bahwa RW memiliki masalah pribadi,
dimana RW tidak dekat dengan semua anggota keluarganya terutama kedua
orangtuanya dan abang nya.
a.
Masalah Sosial
4.
DESKRIPSI KASUS
a.
Latar belakang
keluarga
RW
seorang siswikelas XI di sekolah Pesantren Al-Manar. RW berasal dari keluarga
sederhana, Orang tua RW
seorang tukang becak dan ibu RW tukang jualan di pasar.
RW merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara yang terdiri
dari dua abang,satu
adik,abang nya yang pertama sudah nikah dan yang ke dua
bekerja tak beraturan kadang kerja kadang tidak abang RW yang ke dua sangat
bandal dan tak mau mendengarkan nasehat dari mama dan ayah nya,sedang kan adiknya
masih sekolah SD kelas 3 di sekolah swasta Medan.dalam keluarga RW sangat banyak kekurangan terutama dalam
motivasi belajar dan kurang harmonis apa bila keluarga nya di rumah semua mama
nya selalu marah atau merepet dan ayah nya tak peduli terhadap itu semua.Kedua
orangtuanya bekerja pagi sampai sore hari
kadang ayah nya pun tak pulang rumah. Malam
orangtuanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
RW pindahan dari sekolah MTS Al-ITTIMADIYAH sebelum kls
dua RW mendegar cerita dari kawan nya bahwa di psantren al-manar gratis biaya
sekolah dan dari situ Rw langsung
bercerita kepada keluarga nya dan karena keluarga nya tidak mampu membiayai
sekolah nya maka keluarga nya pun setuju dan RW pun langsung pindah kesekolah
pesantren al-manar medan tersebut.dan RW tinggal di rumah nya bersama keluarga
nya tetapi RW lebih suka di luar dari pada di rumah nya sendiri karena kalau
misal nya RW di rumah mama nya selalu merepet dan RW tidak tahan mendegar mama
nya merepet terus maka nya RW lebih senang di luar dan RW lebih banyak berada
di luar dari pada di rumah nya sendiri.
b.
Kesehatan
RW
sering menderita sakit mata dan RW tidak pernah memeriksa mata nya kepada
dokter atau pun berobat karena ayah dan mama nya kurang peduli kepada nya dan
ketika kami mau memberikan bantuan atau menanyakan masalah satu per satu kepada
murid yang ada di kelas itu semua RW tidak masuk sekolah karena mata nya
kambuh,dan aku minta bantuan kepada guru nya supaya RW di telpon dan datang
kesekolah untuk menanyakan masalah2 kepada nya atau pun memberikan solusi nya.
c.
Keadaan ekonomi
RW
berasal dari keluarga sederhana,dan
orang tua
RW seorang tukang
becak dan ibu nya tukang jualan.Kedua orangtuanya harus menyekolahkan dan membiayai
kebutuhan dalam rumah seperti untuk masak sehari-hari dan kebutuhan sekolah
adik nya yang masih sekolah SD, abang RW sekarang yang 1 sudak menikah dan yang
satu lagi sudah kerja dan biaya sekolah RW di tanggung oleh yayasan tersebut.
d.
Agama dan Moral
RW
seorang siswi yang sungguh-sungguh dalam menerima pelajaran agama,serta rajin
menjalankan shalat fardhunya. Tapi terkadang RW merasa iri hati terhadap
abangnya yang sekolah penerbangan yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
dan juga sering merasa irihati terhadap teman-temannya yang selalu diperhatikan
orangtuanya.
e.
Kebiasaan belajar
RW
belum dapat menerapkan cara belajar yan baik,RW memiliki kebiasaan belajar yang
tidak teratur waktunya,RW hanya belajar waktu malam hari saja dan kalau ada
tugas,dan RW susah mengingat pelajaran yang telah di hafalnya.RW lebih suka
belajar kelompok dari pada belajar sendiri,karena RW suka memberikan pendapat
nya terhadap teman nya.RW lebih suka pelajaran geokrafi dari pada bahasa
inggris karena pelajaran bahasa inggris kurang dia sukaidan pelajaran geokrafi
sangat dia sukai.RW juga sering merasa terganggu oleh saudaranya atau adik nya ketika
dia belajar, RW juga tidak mempunyai fasilitas yang memadai untuk membantunya
untuk belajar.
f.
Karir dan cita-cita
RW
mengaku khawatir tidak diterima di perguruan tinggi karena RW ingin sekali jadi
seorang polisi tetapi dia tau bahwa seorang polisi itu tidak mudah dan butuh
biaya yang banyak dan dia sadar bahwa keluarga nya tidak mampu untuk
menyekolahkan nya menjadi seorang polisi maka dia kwatir terhadap itu
semua.Orangtuanya ingin RW sekolah lanjut keperguruan tinggi tetapi karena
keadaan apa lah daya kami makan saja susah apa lagi masuk keperguruan tinggi ke
polisian sunggu tidak mungkin kata nya sendiri.
g.
Hubungan pribadi
RW
seseorang yang tidak suka bertamu karena dia malu dengan mama nya yang selalu
merepet di mana pun berada baik di depan kawan-kawan nya mau pun tidak dan RW
orang nya pemalu terhadap siapa pun.dan dia minder kalau kawan nya bercerita
tentang keluarga masing-masing.
h.
Hubungan sosial
RW
adalah seseorang yang suka bergaul terhap siapa pun baik dalam sekolah mau pun
di luar sekolah RW orang nya pendiam dan tidak mau menceritakan masalah nya
terhadap kawan nya dan Rw mempunyai teman dekat yg bernama LS dan AH karena
kedua teman nya tersebut lebih bisa di ajak kompromi dalam belajar di kelas mau
pun belajar kelompok,RW lebih senang berada di sekolah dari pada di rumah nya
karena kalau di sekolah dia mempunyai banyak teman yang bisa di ajak untuk
belajar sedang kan di rumah nya mama nya selalu merepet.
dan kadang-kadang teman nya bercerita tentang keluarga nya terkadang dia pergi menjauh dari teman nya karena dia iri terhadap keluarga teman nya yang begitu harmonis sedang kan keluargan nya tidak peduli satu sama lain.
dan kadang-kadang teman nya bercerita tentang keluarga nya terkadang dia pergi menjauh dari teman nya karena dia iri terhadap keluarga teman nya yang begitu harmonis sedang kan keluargan nya tidak peduli satu sama lain.
i.
Masalah remaja
RW
sudah mulai tertarik dengan lawan jenisnya.RW mengaku bahwa RW sedang menyukai
seorang perempuan yang sekolah di sebuah pesantren al-manar di Medan.RW tidak
tahu apakah perempuan yang di sukai nya itu juga menyukai dia. Namun RW tidak
merasa terbebani akan hal itu.
5.
FAKTOR PENYEBAB
Dari
deskripsi kasus diatas,dapat disimpulkan bahwa penyebab timbulnya masalah yang dihadapi
oleh RWadalah :
1.
Orangtua RW terlalu
sibuk dengan urusannya dan tidak peduli terhadap anak-anak nya.
2.
Jarang ada waktu
untuk berkumpul dengan keluarga kalau pun berkumpul sama keluarga mama nya
selalu merepet.
6.
KEMUNGKINAN AKIBAT
Berdasarkan identifikasi dari masalah yang terjadi
tersebut kemungkinan akibat yang terjadi pada diri klien adalah :
1.
Motivasi belajar
nya berkurang dan
2.
Prestasi belajar
menurun
3.
Dan cita-cita nya
pun bisa tidak tewujud karena kurang motivasi dari keluarga dan kurang biaya
untuk mewujudkan cita-cita nya.
B.
TAHAP PROGNOSIS
1.
FOKUS MASALAH DARI
4 BIDANG
Masalah
yang diambil mengenai masalah pribadi
siswa,karena berdasarkan data dari DCM masalah yang dihadapi siswa adalah masalah
keluarganya. Hasil observasi juga lebih banyak mengenai keluarganya.
2.
MEMPERKIRAKAN JENIS
BANTUAN
Berdasarkan
masalah yang dihadapi siswa, jenis bantuan yang diberikan bisa saja dengan
konseling kelompok maupun konseling perorangan.
3.
MENETAPKAN JENIS
BANTUAN
Setelah
melihat masalah yang dihadapi siswa yang kurang perhatian dari orangtuanya,siswa
lebih memungkinkan diberikan konseling perorangan karena masalah yang dihadapinya
adalah masalah pribadi.Mungkin jika diberikan konseling kelompok akan susah
bagi siswa mengungkapkan semua masalah yang dihadapinya.
C.
TAHAP TERAPI
1.
Bantuan yang
diberikan kepada konseli
Bantuan
yang diberikan kepada konseli ialah konseling perorangan. Dimana disini siswa
diberikan layanan informasi,bahwa orangtuanya sangat menyayanginya dan
orantuanya sibuk semata-mata untuk mencari uang demi tercapainya cita-citanya.
Selain itu juga siswa dapat diberikan motivasi,dimana dia harusnya bersyukur
karena orangtuanya masih sanggup bekerja dan mencari uang untuk kebutuhan
sekolahnya dibandingkan orang-orang di luar sana banyak yang putus sekolah
karena tidak ada biaya.
2.
Kriteria yang harus
dicapai
Jangka
waktu yang diperlukan dalam memberikan bantuan kepada siswa yang bermasalah ini
ialah jangka waktu panjang. Karena sebelum kita memberikan konseling perorangan
kita terlebih dahulu mencari data mengenai siswa tersebut, melakukan pendekatan
agar siswa ini mau menceritakan masalah yang dihadapinya atau pun yang di alami
nya,kemudian menentukan bantuan yang sesuai untuk siswa tersebut.
D.
MENGENALI GEJALA
RW adalah seorang siswi dari pesantren al-manar kelas XI
di Medan.RW berasal dari keluarga sederhana,Orang
tua RW seorang tukang becak dan ibu nya tukang jualan di pajak.
Rw merupakan anak ke tiga (3) dari empat (4) bersaudara yang
terdiri dari dua (2) abang laki-laki,dan satu(1) adik laki-laki,abang RW yang pertama sudah menikah dan abang nya yang
kedua bekerja tidak jelas dan kalau dia kerja selalu pindah-pindah.sedangkan adiknya
masih sekolah SD di sebuah sekolah swasta Medan.
E.
MASALAH
Dari data yang
saya diperoleh RW memiliki masalah pribadi, dimana RW tidak dekat dengan semua
anggota keluarganya terutama kedua orangtuanya dan abang nya yang nomor dua.
F.
DIAGNOSA
Dari deskripsi kasus
diatas, dapat disimpulkan bahwa penyebab
timbulnya masalah yang dihadapi
oleh RWadalah :
3.
Orangtua RW terlalu
sibuk dengan urusannya dan kurang memberikan motivasi atau dukungan dalam
belajar.
4.
Jarang ada waktu
untuk berkumpul dengan keluarga dan kalau berkumpul pun mama nya selalu
merepet.
Berdasarkan
identifikasi dari masalah yang terjadi tersebut kemungkinan akibat yang terjadi
pada diri klien adalah :
4.
Motivasi belajar
menurun
5.
Semagat nya akan
menurun
6.
Sukar mendapatkan
teman dekat
G.
PROGNOSIS
Apabila
masalah yang muncul tersebut tidak segera diatasi dengan segera, kemungkinan
besar yang akan terjadi antara lain :
1.
Klien akan terus
menganggap orangtuanya tidak sayang kepadanya
2.
Prestasi belajarnya
akan tidak berkembang, malah akan semakin menurunkan
3.
Klien patah semagat
dalam menjalankan kehidupan nya sehari-hari
H.
LANGKAH TERAPI
·
Konseling
Perorangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar